PENGAWASAN (CONTROLING) DALAM
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian
Dalam
menjalankan sebuah instansi pendidikan formal perlu dilakukan proses konstruksi
dan manajerial sistem yang baik. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan aktifitas
dari manajamen pendidikan. Aktivitas di dalam manajemen itu sendiri meliputi
proses perencanaan, pengorganisasian,penggerakan, dan pengawasan. Dalam
manajemen pendidikan, terdapat banyak aspek yang subtantif seperti kurikulum,
peserta didik, sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan dan hubungan
masyarakat. Sangatlah tidak mudah dalam melakukannya secara keseluruhan,
terlebih ketika proses manajemen telah berjalan. Maka dari itu sangatlah
penting proses pengawasan (controlling)
dilakukan agar sinergisitas seluruh aspek berjalan.
Pada
tahap pengawasan tersebut, justru dapat mempengaruhi proses perencanaan
manajemen yang akan datang, karena dengan pengawasan berarti dilakukannya
evaluasi untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan yang terjadi agar dapat
diperbaiki pada proses manajemen ke depan. Karena itu, pengawasan harus
dilakukan sebaik-baiknya agar tujuan yang dicapai dapat direalisasikan.
“pengawasan
yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan
nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai dan mengambil
tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah
dipergunakan dengan efektif dan efisien.” (Robert J. Mockler).
Adapun fungsi dari pengawasan pada manajerial sebuah
instansi pendidikan adalah:
1. Menghindari terjadinya penyimpangan program
Dengan dilakukan pengawasan, maka program pendidikan yang
ditetapkan pada awal manajemen dapat berjalan berdasarkan perencanaan yang over all.
2. Meningkatkan kualitas kerja
Dengan menerapkan kontrol manajemen, berarti juga menerapkan
fungsi pengawasan kerja, yang berdampak pada peningkatan kualitas kerja
3. Memperoleh umpan balik (feed
back)
Lewat kontrol manajemen yang dilakukan, maka administrator
pendidikan yang melaksanakan kontrol akan memperoleh pengalaman dan
penemuan-penemuan kasus yang dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi yang
nantinya dilakukan penyempurnaan kegiatan kontrol.
4. Mengajak secara mendidik
Pengawasan manajemen juga dapat berfungsi sebagai terapan.
Dengan control, adminstrator pendidikan dapat menerapkan secara langsung dan
tidak langsung, secara efektif dan efisien, secara persuasif yang bersifat
mendidik kepada para personil program untuk memahami untuk maksud dan tujuan
kegiatan yang dilakukan.
5. Mengukur seberapa jauh pencapaian program pendidikan
Dengan mengetahui seberapa jauh tingkat ukur kemampuan dari
manajemen yang diterapkan maka akan dapat dilakukan proses peningkatan pada
tindak lanjut program manajemen selanjutnya
Fungsi kontrol (pengawasan pendidikan) sangat penting,
karena erat kaitannya dengan pelaksanaan dan hasil yang diharapkan oleh sistem
pendidikan. Fungsi kontrol pendidikan tetap mengacu dalam tiga hal, yakni
berfungsi sebagai sensor, komparator, dan activator.
Pada fungsi sensor,
kontrol pendidikan itu mendayagunakan rencana pendidikan sebagai ukuran yang
dimaksudkan untuk mengukur pelaksanaan dan keberhasilan suatu rencana
pendidikan. Pada fungsi komparator bermaksud membandingkan antara hasil
pengukuran dan perencanaan pendidikan yang telah dikembangkan sebelumnya.
Fungsi activator dimaksudkan untuk mengarahkan tindakan manajerial bilamana
terjadi suatu perubahan dalam pelaksanaan sistem pendidikan. Dengan demikian fungsi-fungsi
tersebut erat kaitannya dengan kelancaran jalannya roda organisasi pendidikan,
dan ketercapaian hasil pelaksanaan sistem pendidikan sesuai dengan jenjangnya.
B. Jenis-jenis
Pengawasan
Adapun
jenis-jenis pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern,
a.
Pengawasan Intern, pengawasan yang
dilakukan oleh orang dari badan atau unit ataupun instansi di dalam lingkungan
unit tersebut. Dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan
melekat (built in control).
b. Pengawasan Ekstern, pengawasan yang dilakukan di luar dari
badan/unit/instansi tersebut. UUD 1945 pasal 23E: “Untuk memeriksa pegnelolaan
dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa
Keuangan yg bebas dan mandiri
2.
Pengawasan Preventif (sebelum
kegiatan dilaksanakan) dan Represif (setelah kegiatan dilaksanakan)
3. Pengawasan Aktif (dekat) dan Pasif
a.
Pengawasan aktif merupakan jenis
pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yg bersangkutan,
b. Pengawasan pasif Melakukan penelitian dan pengujian terhadap
surat-surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan
pengeluaran.
4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid)
dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran
(doelmatigheid).
C. Langkah dan Jenis Pengendalian
Mochler
dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses
pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan standar dan
metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2. Mengukur prestasi kerja.
3. Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
4. Mengambil tindakan pemantik / koreksi
Stoner
James, A. F. dan Wankel, Charles (1988) juga mengelompokkan jenis-jenis metode
pengendalian dalam empat jenis, yaitu:
1. Pengendalian Pra-Tindakan (pre-action control)
Menurut
konsep pengendalian, suatu tindakan bias diambil bila sumberdaya manusia, bahan
dan keuangan diseleksi dan tersedia dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
2.
Pengendalian Kemudi (Steering
Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control)
Metode
ini dibentuk untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan
tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin
melihat adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun
kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini efektif bila pemimpin pada
waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang akurat.
3.
Pengendalian Secara Skrining
atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or
Yes/No Control)
Metode
ini sangat luas digunakan karena mampu melakukan penelitian ganda, ketika
pengmanan terhadap resiko tindakan manajer sangat diperhatikan. Metode ini
fungsional bila prosedur dan syarat-syarat tertentu disepakati sebelum
melakukan kegiatan.
4.
Pengendalian Purna-Karya (Post-Action Control)
Metode
pengendalian digunakan untuk melihat adanya penyimpangan arah dan tujuan
perusahaan setelah kegiatan selesai. Pengendalian ini hamper mirip dengan
evaluasi yang waktu pelaks
D.
Fitur Fungsi Pengendalian
Berikut ini adalah karakteristik dari fungsi kontroling:
1. Kontroling adalah akhir fungsi, fungsi tersebut dilakukan sekali yang dibuat dalam konformitas dengan rencana.
2. Kontroling adalah fungsi yang meluas, berarti itu
dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan dan dalam semua jenis masalah.
3. Kontroling adalah melihat ke depan,
karena kontrol
yang efektif tidak mungkin tanpa masa lalu dikontrol. Mengontrol selalu melihat
ke masa depan sehingga tindak lanjut
dapat dibuat bila diperlukan.
4. Kontroling adalah proses
dinamis, karena mengendalikan memerlukan
mengambil metode reviewal, perubahan harus dibuat sedapat mungkin.
5. Kontroling terkait dengan perencanaan,
Perencanaan dan
Pengendalian adalah dua fungsi inseperabel manajemen.
Tanpa perencanaan, pengendalian adalah latihan berarti dan tanpa mengontrol,
perencanaan tidak berguna. Perencanaan mengandaikan mengendalikan dan
mengontrol perencanaan berhasil.
Kesimpulan
Fungsi
Pengawasan sangatlah penting dalam pelaksanaan manajemen sebuah organisasi.
Terlebih pada instansi pendidikan, pengawasan sangat diperlukan untuk menjamin
bahwa fungsi-fungsi pada manajemen yang telah dikonsepkan berjalan pada jaulur
semestinya. fungsi Pengawasan merupakan proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pengawasan
adalah tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan
semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit pengawasan.
http://syamsuddincoy.blogspot.com/2012/02/pengawasan-controling-dalam-manajemen.html
No comments:
Post a Comment
kata-kata mencerminkan kepribadian seseorang